Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Surge Arrester, Fungsi, & Cara Kerja

 

techfisika - surge arrester

Daftar Isi

Apa itu Arrester?

Arrester, juga dikenal sebagai surge arrester, adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk melindungi sistem listrik dan peralatan elektronik dari lonjakan tegangan transien atau gangguan listrik yang disebabkan oleh petir, gangguan jaringan, atau sumber transien lainnya.

tegangan transien


Meskipun, lonjakan tegangan transien terjadi dalam waktu yang singkat, akibatnya sangat luar biasa. Barang elektronika yang terhung dengan instalisasi rumah atau gedung dapat mengalami kerusakan. Karena peralatan elektronik listrik memang sangat rentan terhadap lonjakan listrik.

Fungsi Surge Arrester

Fungsi utama arrester adalah untuk melewatkan dan mengalihkan tegangan yang berlebih dari lonjakan transien melalui konduktor yang terhubung, sehingga melindungi peralatan dan sistem yang ada di belakangnya. Arrester bekerja dengan cara memberikan jalur perlawanan yang rendah terhadap lonjakan tegangan, sehingga mengarahkan arus transien yang berbahaya ke tanah, menjauhkan peralatan dan sistem yang dilindungi dari kerusakan.

Cara Pemasangan Surge Arrester

Pemasangan arrester dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara seri dan paralel. Arrester biasanya dipasang dekat dengan mcb pada panel listrik. Dalam penempatan pelepasan tegangan lebih anda harus mnyiapkan tempat dengan nilai resistansi kurang dari 5 ohm.

techfisika - cara pemasangan surge arrester

Pada instalasi tersebut terlihat bahwa :

  • Pada pemasangan secara Seri sambungan fasa Surge Arrester terhubung ke Instalasi. 
  • Sementara itu pada pemasangan secara Paralel, sambungan fasa MCB lah yang terhubung ke Instalasi Listrik. 
  • Pastikan juga kabel, arde, dan tahananan groundingnya sesuai dengan SNI supaya pemasangan benar-benar aman.

Cara kerja Surge Arrester

Arrester tidak berkerja saat tegangan normal, artinya arrester hanya berkerja saat terjadi lonjakan tegangan transien yang melebihi ambang batas yang ditentukan dan memberikan jalur perlawanan yang rendah untuk mengalirkan transien ke tanah. Berikut langkah-langkah umum dalam cara kerja surge arrester:

  1. Deteksi lonjakan tegangan: arrester memantau tegangan yang melewatinya dan merespon ketika lonjakan tegangan transien mencapai atau melebihi ambang batas yang ditetapkan.

  2. Aktivasi varistor: Arrester biasanya menggunakan varistor metal oksida (MOV) sebagai komponen penting. MOV berperan sebagai konduktor yang dapat mengalirkan arus transien dengan resistansi yang rendah.

  3. Pengalihan arus transien: Ketika MOV aktif, arrester memberikan jalur arus yang rendah dan melindungi peralatan yang terhubung di belakangnya. Arus transien yang berbahaya dialirkan melalui konduktor arrester dan dialihkan menuju sistem grounding atau tanah, yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada peralatan.

  4. Penurunan tegangan: Dengan memberikan jalur arus yang rendah, arrester mampu menurunkan tegangan transien ke tingkat yang aman. Hal ini menghindari kerusakan pada peralatan yang rentan terhadap lonjakan tegangan.

  5. Pemulihan: Setelah lonjakan tegangan transien telah berlalu, MOV dalam arrester akan kembali ke kondisi awalnya, dengan resistansi tinggi. Arrester siap untuk mendeteksi dan merespons lonjakan tegangan berikutnya yang melebihi ambang batas.

Penting untuk dicatat bahwa arrester memiliki batas arus dan energi yang dapat ditangani. Oleh karena itu, pemilihan arrester yang tepat berdasarkan karakteristik sistem dan tingkat perlindungan yang diinginkan sangat penting untuk menjaga keandalan dan kinerja sistem listrik yang dilindungi.

Perlu diingat bahwa arrester hanya melindungi dari lonjakan tegangan transien dan tidak akan memberikan perlindungan penuh terhadap semua jenis gangguan listrik, seperti gangguan jangka panjang, sags, atau permasalahan dengan kualitas daya listrik secara keseluruhan. Untuk perlindungan yang lebih lengkap, kombinasi arrester dengan perangkat perlindungan tambahan seperti pemutus sirkuit atau pelindung lonjakan tegangan yang terintegrasi dapat digunakan.